Sabtu, 08 Desember 2007

PENULISAN LAPORAN

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Berisi latar belakang masalah yang diteliti, bebrapa permasalahan yang dipaparkan pada bab ini. Keadaan yang seharusnya terjadi, tetapi berlainan dengan keadaan yang seharusnya terjadi, itulah yang disebut masalah. Dan dipaparkan pula mengapa permasalahan tersebut penting diteliti dan dibahas.
Pembatasan Masalah
Pembatasan pada daarnya terjemahan dari “to define”, sehingga mendefinisikan diterjemahkan membatasi, dan definisi diterjemahkan batasan. Definisi memang befungsi membatasi. Cara menyusun pembatasan masalah : Pilih kata-kata kunci dari penelitian.Carilah definisi konseptual atau penjelasan-penjelasan mengenai istilah tersebut. Definisikan secara operasional mana-mana yang merupakan variabel penelitian dan terkait dengannya.
Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan fokus yang akan diteliti. Dalam menyusun permasalahan dapat digunakan kalimat tanya. Dan biasanya, untuk penelitian-penelitian deskriptif digunakan kata tanya “Bagaimana.” Sedangkan untuk penelitian korelasi digunakan “apakah”.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian, seperti telah disebutkan-disebut di dalam paparan terdahulu, harus sejalan (konsisten) dengan judul penelitian, dengan hipotesis (jika ada), dan dengan problematika penelitian. Dalam rumusan tujuan penelitian harus tercantum menguji hipotesis, atau menjawab problematik penelitian. Contoh : “Mengetahui ada usia berapa perkawinan usia muda itu rata-rata dilakukan.”
Manfaat Penelitian
Kegunaan atau manfaat peneliitan (hasil penelitian) hendaknya dicantumkan secara , bukan hanya sekedar bahasa klise. Seperti “akan berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan bagi kehidupan sehari-hari.” Itu kalimat yang tidak operasional, tak jelas seperti apa sumbangannya itu.

BAB II

KERANGKA TEORI DAN PEMBAHASAN

Kerangka Teori
Kerangka teori berisi konsep-konsep atau teori-teori yang sudah ada dan merupakan hasil penelitian-penelitian sebelumnya. Dapat diambil dari berbagai buku,jurnal ilmiah, hasil-hasil seminar dan hasil-hasil penelitian. Uraian dari bagian ini adalah untuk menunjang penelitian yang akan dilakukan dan harus sesuai dengan variabel atau permasalahan yang akan diteliti.

Temuan Penelitian
Mendeskripsikan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan selama proses penelitian. Dalam penulisan laporan hasil pengamatan, wawancara dan angket atau dokumentasi ini diharapkan sesuai dengan yang terjadi dilapangan, penulis tidak diperkenankan menambah atau mengurangi kenyataan yang terjadi. Dan sangat dilarang memberikan pendapat pribadi penulis.

Pembahasan
1) Menganalisa laporan hasil penelitian, “apakah sesuai dengan teori-teori yang telah diungkapkan. 2) Memberikan tanggapan atas temuan-temuan yang didapat pada laporan temuan penelitian diatas.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Merupakan pokok-pokok hasil pembahsan dari bab II, sebagai ringkasan dari penelitian yang telah dilakukan.

Saran-saran

Berisi saran-saran yang dapat digunakan oleh peneliti, stakeholder atau instansi yang berwenang. saran-saran yang diberikan harus berkaitan dengan kesimpulan peneltian yang telah dilakukan.

Ciri-ciri Penelitian Kualitatif

Beberapa istilah yang digunakan untuk penelitian kualitatif, yaitu penelitian atau inquiry naturalistic atau alamiah, etnografi, interaksionis simbolik, perspektif ke dalam, etnometodologi, “the Chicago school”, fenomenologi, studi kasus, interpretative, ekologis, dan deskriptif. (lihat bogdan dan Biklen, 1982:3). Penelitian Kualitatif merupakan suatu prosedur yang menghasilkan data-data deskriptif berupa kata tertulis maupun lisan yang berasal dari sumber data alamiah. Penelitian Kualitatif memiliki beberapa ciri, yaitu :

  1. Latar Alamiah : Penenlititan kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan (entity). Mengningat ontologi alamiah menghendaki adanya kenyataan-kenyataan sebagai keutuhan yang tidak dapat dipahami jika dipisahkan dari konteksnya.
  2. Manusia sebagai Alat (Instrumen): Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama.
  3. Analisis Data Secara Induktif : Pencarian data bukan dimaksudkan untuk membuktikan hipotesisi yang telah dirumuskan sebelum penelitian diadakan.
  4. Teori dari dasar (grounded theory) : Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori substantif yang berasal dari data.
  5. Deskriptif : Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka, sehingga laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Pertanyaan dengan kata tanya ”mengapa”, ”alasan apa” dan ”bagaimana terjadinya” akan senantiasa dimanfaatkan oleh peneliti.
  6. Lebih mementingkan Proses daripada Hasil : Hal ini disebabakan oleh hubungan bagian-bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas papabila diamati dalam proses.
  7. Adanya ”Batas’ yang ditentukan oleh ”Fokus” : Penetapan fokus sebagai masalah penelitian penting artinya dalam usaha menemukan batas penelitian.
  8. Adanya kriteria khusus untuk Kebasahan Data : Ada empat kriteria yang digunkan, yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (tranferbility, kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability).
  9. Desain yang Bersifat Sementara : Penelitian Kualitatif menyusuan desain secara terus-menerus disesuaikan dengan kenyataan lapangan.
  10. Hasil Penelitian Dirundingkan dan Disepakati Bersama : Penelitian Kualitatif lebih menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi yang diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sebagai sumber data.

    Sumber : DR. Lexy J. Moleong, M.A, Metodologi Penelitian Kualitatif, JAKARTA, PT. Remaja Rosdkarya, Bandung, 1999